Lagu perdana ini mewakili gambaran selama enam tahun terakhir di Jakarta. Kami datang dari Manggarai di tahun 2006 dengan “cuma” bermodalkan lagu-lagu Ambon dan lagu Manado. Sebut saja “Arang Tampurung“, “Bintang Kejora“, “Balada Pelaut“, atau “Su Pale Lama Paskalis“, “Sio Mama“, “Malam Pertama“, dan sedikit lagu-lagu lain dari negeri para tetangga seberang lautan adalah modal ingatan yang begitu sering kami nyanyikan dalam hangatnya perjumpaan di tengah-tengah komunitas Manggarai perantauan.
Waktu itu, pra-2005, lagu-lagu Manggarai belum begitu menjamur seperti sekarang ini. Hal itu diperparah dengan latar belakang kami berdua: mantan-anak-asrama laki-laki: jarang update lagu, lebih banyak dengar lagu rohani, tir bisa dengar FM, sering tir kebagian jatah maen gitar saat waktu rekreasi, dan segudang alasan lainnya.
Boto Lewen tombo, dari pada panjang bicara, mungkin cukup sekian dulu pengantar untuk tayangan perdana ini. “Sio Mama” yang kami nyanyikan di sini memang Bukan-Lagu Daerah Manggarai, dan kami minta maaf untuk itu. Neka Keta Rabo untuk ingatan kami yang cuma pas-pasan dan perbendaharaan lagu kami yang masih sangat terbatas. Semoga yang pertama ini menjadi loncatan untuk selaksa yang menyusul.
Maafkan untuk segala bentuk “kandas melaju” dan kegugupan kami di depan kamera. Juga minta maaf untuk ketidakprofesionalan kami dalam berbagi suara serta mengelolanya di Windows Movie Maker. Kami berjanji untuk lebih baik lagi di hari-hari mendatang; tentunya dengan lagu-lagu yang ‘lebih’ Manggarai.
Robert Bell. Thundang
Penulis di http://nara-reba.blogspot.com