— (catatan sebelum diedit) —
Maafkan kalau judulnya terkesan ‘kurang ajar’, kurang menghargai sang maestro yang menciptakan lagu Manggarai dengan lirik yang menarik hati ini. Maafkan juga kalau gambar cover lagu youtube-nya terkesan ‘mengecoh’ untuk di-klik; anggap saja foto sang molas Manggarai itu mewakili cerita yang disuarakan nada-nada lagu ini..
Dari Telinga ke Telinga
Pernah, saya dan Ka’e Fian Paju tinggal di satu kompleks kosan yang sama. Itu kira-kira lebih dari separuh dekade yang lalu. Di Jakarta. Saat itu, saya masih kuliah dan Ka’e Fian juga baru ‘hijrah’ ke Ibukota.
Ka’e Fian ini suara ‘gaga’, maen gitarnya juga ‘oke punya’. Konon, kalau dia su’ mulai pegang gitar dan menyanyi (biasanya di akhir pekan), jendela-jendela rumah tetangga akan terbuka, seolah mengundang suaranya menembus sampai ke ruang tamu dan lubuk hati.. Ufh!
Saya termasuk salah seorang tetangga kosan yang mengagumi suaranya. Sudah sejak lama, bahkan. Ya, ka’e Fian adalah senior saya sejak di Kisol, dulu. Dari dia saya belajar, bagaimana membawakan lagu-lagu dalam ‘cara saya sendiri’: tak harus tiru lurus-lurus penyanyi aslinya, entah suara maupun nada dasar kunci gitarnya.
Lagu yang ada di video Manggarai ini adalah salah satu lagu yang sering dinyanyikan Ka’e Fian. Karena lagu itu, baik lirik maupun cara lagu itu dinyanyikan di beranda kosan sangat menyentuh hati, saya lalu mencuri-dengar dan berusaha mengingat lirik dan nadanya dalam hati.
Sejujurnya saya tidak tahu apa judulnya, siapa penciptanya siapa yang mempopulerkannya. Pernah saya bertanya ke Ka’e Fian tentang itu. Dia juga pernah memberi jawaban utuh. Sayangnya, saya lebih fokus ke urutan kunci gitarnya ketimbang jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu.
Ya, saya hanya bisa maen gitar dari ‘G’ dan ‘C’. Itu pun masih salah, tiap kali harus ‘pindah kunci’. Suara saya pun masih pas-pasan. Dibanding Ka’e Fian, saya hanyalah Daud di hadapan kesebelasan Goliath. Coba kalau dia yang rekam ini lagu, pasti tak akan sejelek ini.
Lagu ini adalah hasil ‘test kamera’ saat menunggu jam pulang kantor. Terimakasih untuk Ka’e Marsel Gunas yang dengan rela hati telah menjadi kameramen yang sabar meng-keker ‘kamera test-an’ itu.
Terimakasih juga kepada Ka’e Fian yang telah memperkenalkan lagu ini kepada saya. Semoga nantinya, sang ‘kaka’ senior juga berkenan mengulang jawabannya tentang apa judulnya, siapa penyanyinya, juga siapa pencipta lagu Manggarai ini.
Terimakasih tak terhingga juga untuk sang pencipta lagu. Ini lagu memang bikin hati luluh. Kena betul!! Semoga beliau memaafkan kesalahan saya yang mengunggah video ini di youtube; tanpa mencantumkan namanya, tidak menuliskan judul aslinya.
Akhirnya, terimakasih kepada Ende-Ema, Ase-Ka’e, Weta-Nara, Kesa-Eja, dan Inang-Amang yang telah berkenan menonton video sederhana ini, dan membaca catatan singkat ini sampai titik terakhir.
Tabe do …