SelamatUlangTahun2CKader2CRekan2CdanSahabat
Tentang apa yang kemarin ditulis di laman Abang Franz A. Thomas Ire soal kader, saya sepakat. Meski belum sepenuhnya. Beliau terhitung dua-kali meringkas rangkaian kisah perjalanan dengan: “hal yg tidak perlu saya ulas di sini”.

Itu kenapa, ‘sepakat-nya’ tidak saya keluarkan semua. Nanti tunggu kepenuhan cerita itu dituangkan. Entah di jejaring ini, atau di medium lain.

Namun, berkaca dari catatan beliau, saya lantas terpikir untuk bercerita tentang pengalaman saya mengenal seorang kader selama setahun belakangan.

Kami ‘tidak serahim’, kalau pinjam bahasa ‘Tum Juventus Prima Yoris Kago. Dia lahir dan dibesarkan di rumah St. Thomas Morus, nun jauh di Pmkri Maumere sana.

Kami baru bertemu di Jakarta. Sebelumnya, saya hanya mengenal sosoknya lewat pemberitaan media.

Bahwa di bawah kepemimpinannya ada aksi di tengah perhelatan akbar Tour de Flores. Juga ada heboh silang pendapat dengan salah satu tokoh politik muda Nasional. Belum lagi sederet keviralan lainnya.

Tetapi di masa-masa awal berkenalan di Jakarta, semua narasi ‘trending topic’ itu malah tidak tampak sama sekali. Sosoknya bahkan terlihat lebih ‘kecil’ dari yang digambarkan media. Lebih banyak ‘diam’. Tidak banyak aksi. Cenderung kelewat santuy malah.

Saya lantas berpikir, jangan-jangan ‘kehebatannya’ yang kemarin itu cuma ‘framing’ media saja.

Saya keliru.

Mengenalnya selama setahun ini, membuat saya mengakui bahwa dirinya adalah perwujudan dari apa yang selalu dituliskan dalam slogan anak marga: Menang Tidak Terbang, Kalah Tidak Tumbang.

Respect ‘n Salute!!

Untuk setahun yang telah berlalu. Dia membuktikan, tagline Liverpool bukan jargon kosong belaka: “You’ll Never Walk Alone.”

Untuk setahun yang telah berlalu. Keteguhannya di tengah jatuh-bangunnya markas Genjing, membuktikan petuah para tetua bukan isapan jempol semata: “You will go further with someone by your side.”

Selamat ulang tahun, Om Erby Bitan Wukir. Bangga memilikimu sebagai Sahabat dan Saudara.

Selamat Ulang Tahun, Kader, Rekan, dan Sahabat!
*Paling Kiri. Pada Suatu masa.

Artikel SebelumnyaSejenak Membayangkan Jakarta Seperti Surga
Artikel BerikutnyaValentine: Welcome, Awas Ada Anjing Galak