Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest YouTube
    Narareba.com
    • Beranda
    • Peristiwa
    • Narapedia
      • Tanaman
      • Karakter
    • Catatan
    • Galeri
    • Lirik
    Subscribe
    Narareba.com
    You are at:Beranda - Catatan - Pandemi dan Latihan Menuju Akhir Zaman
    Catatan

    Pandemi dan Latihan Menuju Akhir Zaman

    10/09/20202 Mins Read
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email
    PandemidanLatihanMenujuAkhirZaman
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

    Tahun 2020 sebenarnya cuma Januari dan Februari; sisanya adalah latihan akhir zaman.

    Saya tertawa ketika dikirimi jokes itu dalam becandaan kami di WA, suatu malam. Ya, awalnya terasa lucu.

    Beberapa hari terakhir, tidak lagi. Tawa itu mendadak digantikan perasaan bersalah, takut, sekaligus penasaran. Benarkah 2020 adalah latihan kiamat?

    Saya teringat dengan kisah Sara di Mamre, yang tertawa dalam hati ketika ia menguping bagaimana Yahwe mengatakan kepada suaminya bahwa tahun depan ia akan memiliki anak.

    Tawa itu langsung digantikan perasaan bersalah, takut sekaligus penasaran, saat Yahwe mendengar tawa dalam hatinya dan berujar kepada Abraham, asuaminya:

    “Mengapakah Sara tertawa dan berkata: Sungguhkah aku akan melahirkan anak, sedangkan aku telah tua?” – Kej. 18:13.

    Seperti itulah, kira-kira. Lucu memang, jika mengingat bagaimana 2020 diawali pada Januari dan Februari. Penuh dengan harapan dan rencana-rencana tentang tahun baru.

    Lalu, Boomm!!

    Pandemi meluas. Panik mewabah. Krisis melanda. Satu per satu orang pergi. Perasaan bersalah, takut, dan penasaran muncul silih berganti.

    Benar-benar seolah latihan akhir zaman.

    Latihan untuk bisa tahu, siapa yang bisa dipercaya dan siapa yang tidak. Mana yang harus diperjuangkan dan mana yang mesti direlakan. Juga latihan untuk tahu, siapa yang hanya jadi sahabat seperjalanan dan siapa yang akan menemanimu hingga di ujung jalan.

    Ya. Betapa Maret hingga September adalah sebuah latihan akhir zaman. Sebuah pelajaran hidup yang sungguh-sungguh berharga.

    Mengingat itu, rasa-rasanya tidaklah kelewat dini untuk mengenang Genjing sebagaimana gunung Moria, puncak di mana Ishak seharusnya dipersembahkan sebagai korban bakaran kepada Sang Tuhan.

    Jehovah Jireh. Demikian Abraham menamai tempat itu. Artinya, Tuhan menyediakan.

    Ah.. Sepertinya sudah lama tak lagi menyentuh naskah-naskah Kierkegaard.*

    – Mamakota. Awal September.

    Pandemi dan Latihan Menuju Akhir Zaman

    Narareba
    Previous ArticleAnak Papa Ngasang dan Hikayat Menjadi Keren
    Next Article Rerangkaian Ritual PDKT Sebelum Tidur

    Related Posts

    Bila Perlu, Menangislah Sampai Habis

    23/02/20213 Mins Read

    Antara Pilihan Hidup dan Seni Membaca Takdir

    16/02/20213 Mins Read

    Jika Tulisan Tanganmu Mirip Sekumpulan Cacing Menari

    14/02/20212 Mins Read
    Terpopuler

    Rahasia Lokasi Ideal untuk Meranti Sepat, Tanaman Hias yang Mengagumkan

    Varietas Kecapi Andalan: Nikmati Buah Manis di Dataran Rendah

    Jahat Banget, Pinkan Mambo Setia Menunggu Raffi Ahmad dan Nagita Cerai

    Rahasia Terungkap: Panduan Lengkap Menanam dan Merawat Amarilis

    © 2025 Narareba.com
    • About
    • T.O.S.
    • Privacy
    • Contact

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.