Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest YouTube
    Narareba.com
    • Beranda
    • Peristiwa
    • Narapedia
      • Tanaman
      • Karakter
    • Catatan
    • Galeri
    • Lirik
    Subscribe
    Narareba.com
    You are at:Beranda - Catatan - Mencermati Beda antara Realistis, Berani, dan Nekat
    Catatan

    Mencermati Beda antara Realistis, Berani, dan Nekat

    07/02/20201 Min Read
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email
    MencermatiBedaantaraRealistis2CBerani2CdanNekat
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email
    Tidak semua impian yang diceritakan akan didengarkan dengan seksama, atau ditanggapi dengan antusiasme yang sebegitu rupa. Sering, justru sebaliknya.

    Hidup mesti realistis. Down to earth. Mesti sadar diri juga, katanya..

    Pesan yang serupa, sepertinya juga diungkapkan Daidalos kepada putranya, Ikaros, yang ingin kabur dari Kreta dengan sepasang sayap dari bulu unggas.

    Mitologi Yunani mengisahkan, Daidalos memang tidak melarang anak laki-lakinya itu untuk terbang. Ia hanya mewanti-wanti Ikaros agar jangan terbang terlalu dekat dengan matahari. Mengingatkannya untuk sadar diri.

    Tetapi, tidak diindahkan. Kita tahu, Ikaros pun jatuh. Lalu, mati. Karena sayap-sayapnya meleleh.

    Apakah sejak itu manusia berhenti bermimpi untuk terbang? Tidak.

    Tidak semua orang betah dengan larangan dan sekian jenis tidak-boleh. Apalagi jika dibumbui kisah-kisah mistis yang tidak masuk akal, yang uniknya selalu diselipkan pesan: hidup ini mesti realistis.

    Ada Wright bersaudara, yang kemudian berhasil menerbangkan pesawat pertama. Ada juga hikayat ‘Vostok’, pesawat ulang-alik pertama yang sukses mengangkasa..

    Dunia ini sepertinya milik para pejuang yang berani mewujudkan mimpi-mimpinya. Juga, milik para pekerja keras yang berani, tanpa mesti nekat.

    Karena, bukankah keberanian adalah kemampuan mengatasi ketidaktahuan dan rasa takut?

    Memulangkan kombatan ISIS yang berani membakar pasportnya sendiri ke tanah air, itu nekat. Ada pengamat yang bahkan menyematkan istilah yang lebih sarkas lagi: dungu.

    Mencermati Beda antara Realistis, Berani, dan Nekat

    *Surabaya. Februari 2020.

    Narareba
    Previous ArticleJak Lingko: Manggarai Punya Filosofi, Jakarta yang Melakoni
    Next Article Lama Dijajah: Ada yang Peka, Ada yang Kebal

    Related Posts

    Bila Perlu, Menangislah Sampai Habis

    23/02/20213 Mins Read

    Antara Pilihan Hidup dan Seni Membaca Takdir

    16/02/20213 Mins Read

    Jika Tulisan Tanganmu Mirip Sekumpulan Cacing Menari

    14/02/20212 Mins Read
    Terpopuler

    Rahasia Sukses Budidaya Kelapa Sawit, Panduan Praktis untuk Perkebunan yang Menguntungkan

    Rahasia Kesuksesan: Pentingnya Pribadi yang Rajin

    Peristiwa Alam Yang Terjadi Pada Tanggal 24 Maret

    Jeruju: Pesona Morfologi Mangrove yang Menakjubkan

    © 2025 Narareba.com
    • About
    • T.O.S.
    • Privacy
    • Contact

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.