Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest YouTube
    Narareba.com
    • Beranda
    • Peristiwa
    • Narapedia
      • Tanaman
      • Karakter
    • Catatan
    • Galeri
    • Lirik
    Subscribe
    Narareba.com
    You are at:Beranda - Catatan - Jika Harus Kembali, Mundur ke Tepian
    Catatan

    Jika Harus Kembali, Mundur ke Tepian

    25/01/20202 Mins Read
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email
    JikaHarusKembali2CMundurkeTepian
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email
    Ada masanya, duduk di tepian. Memandang jauh ke luas hamparan. Melihat kembali titik berdiri, sebelum menarik diri dari keramaian.

    Di mana-masa seperti itu, pertanyaan-pertanyaan ini kembali mengemuka: siapa aku, dari mana aku, mau kemana aku, dan untuk apa aku.

    Seperti dua tahun lalu, di tepian telaga Jakabaring, sesaat sebelum ‘pensiun’ dari Perhimpunan.

    Dan, dua tahun berlalu.

    Kembali ke tepi. Di sudut awal tahun Tikus Logam. Di akhir Episode 8 Season 6 “Vikings”. Di riuh bayang-bayang wabah Corona. Di ramai cerita munculnya kerajaan dan raja-ratunya.

    Di sudut malam, saat rasa penasaran memaksa mata menelusuri garis asal Sunda Empire. Saat masih mencari jawab, kenapa sejak masa purba Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi disebut ‘Sunda Besar’ dan Bali, NTT, NTB disebut ‘Sunda Kecil’.

    Ada yang menyeruak dari telaga Wikipedia. Sebuah pepatah warisan kabuyutan tua. Asing di telinga, tetapi seolah memberi jawab, untuk kembali. Bangkit berdiri dari tepi untuk masuk lagi ke tengah pusaran badai.

    Bunyinya persis begini:

    “Hana nguni hana mangke, tan hana nguni tan hana mangke, aya ma beuheula aya tu ayeuna, hanteu ma beuheula hanteu tu ayeuna. Hana tunggak hana watang, tan hana tunggak tan hana watang. Hana ma tunggulna aya tu catangna.“

    Artinya, kira-kira seperti ini:

    “Ada dahulu ada sekarang, bila tak ada dahulu tak akan ada sekarang, karena ada masa silam maka ada masa kini, bila tak ada masa silam takan ada masa kini. Ada tunggak tentu ada batang, bila tak ada tunggak tak akan ada batang, bila ada tunggulnya tentu ada batangnya.”

    Jika Harus Kembali, Mundur ke Tepian

    *Jakabaring. Februari 2018.

    Narareba
    Previous ArticleJakarta yang Sesaat Menjelma Menjadi
    Next Article Ternyata, Untuk Bisa Bahagia Itu Sederhana

    Related Posts

    Bila Perlu, Menangislah Sampai Habis

    23/02/20213 Mins Read

    Antara Pilihan Hidup dan Seni Membaca Takdir

    16/02/20213 Mins Read

    Jika Tulisan Tanganmu Mirip Sekumpulan Cacing Menari

    14/02/20212 Mins Read
    Terpopuler

    Rahasia Menumbuhkan Anggrek Phaius Subur dan Berbunga Lebat

    Temukan Rahasia Mengembangkan Kepribadian Inovatif

    Rahasia Irigasi Efektif, Panen Rambutan Melimpah

    Festival Seni Dan Budaya Pada Tanggal 8 Agustus

    © 2025 Narareba.com
    • About
    • T.O.S.
    • Privacy
    • Contact

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.