Narareba.com – Pertandingan catur yang dilakukan oleh Irene Sukandar melawan Dewa Kipas mendapat sorotan dari Federasi Catur Dunia. Pasalnya, pertandingan yang disiarkan langsung di kanal YouTube Deddy Corbuzier pada Senin (22/3/2021) itu sukses mencuri perhatian publik hingga disaksikan oleh lebih dari 1,25 juta penonton.
Jumlah penonton duel Irene Sukandar vs Dewa Kipas terbilang luar biasa jika dibandingkan dengan jumlah penonton tertinggi pada laman Twitch. Twitch merupakan layanan video yang memungkinkan penggunanya mengunggah, menonton, hingga melakukan siaran langsung.
Pada laman tersebut, jumlah penonton tertinggi untuk penyiar catur mencapai 139.185 (berdasarkan TwitchMetrics). Angka itu jauh di bawah penonton duel Irene Sukandar kontra Dadang Subur yang mencapai 1,25 juta.
Baca: 10 Fakta Anggia Kloer, Sekretaris Cantik Edhy Prabowo
Jumlah itu terbilang fantastis sehingga disorot oleh Federasi Catur Dunia (FIDE). Lewat unggahan di akun Twitter-nya, FIDE mengumumkan jumlah penonton dari siaran langsung duel persahabatan tersebut.
“Siaran langsung pertandingan catur persahabatan antara Dewa Kipas dan Irene Sukandar mencapai 1.250.000 penonton pada titik tertinggi,” tulis FIDE.
Kontroversi Permainan Catur Dewa Kipas
Sebelumnya, nama Dadang Subur pemilik akun catur online bernama “Dewa Kipas” menjadi perhatian beberapa pekan ini. Pasalnya, Dadang Subur begitu menggemparkan situs catur virtual Chess.com kala membekuk akun GothamChess milik pecatur berlabel International Master (IM), Levy Rozman.
Bahkan, kepiawaian Dewa Kipas dalam memainkan bidak catur secara online kian terlhat saat sempat menyapu bersih kemenangan dalam 27 gim beruntun. Akan tetapi, semua hal tersebut menimbulkan kontroversi di mana banyak pengamat catur melihat kecepatan dan akurasi permainan Dadang tak wajar.
Baca: KRI Alugoro-405, Kapal Selam Pertama Karya Anak Bangsa
Pada akhirnya, tim analis algoritma Chess.com pun memblokir akun Dewa Kipar karena dinilai tidak fair play. Namun, hal itu tidak mencegah banyak warganet yang masih menantikan Dewa Kipas untuk bertanding di dunia nyata.
Sempat menolak tantangan GM Susanto Megaranto dan IM Anjas Novita, kini Dewa Kipas secara resmi akan berduel di papan catur sungguhan.
Duel antara Irene Sukandar vs Dewa Kipas akhirnya terwujud pada Senin (22/3/2021) sore WIB dengan difasilitasi oleh kanal YouTube Deddy Corbuzier
Hasilnya, Irene Sukandar sukses mengalahkan Dadang Subur dalam duel yang dihelat dengan format empat babak tersebut. Irene Sukandar dinyatakan menang dengan skor 3-0. Dia menyapu bersih ketiga babak, baik saat menggunakan bidak putih (2 kali) maupun bidak hitam (1 kali).
Mengenal Sosok Irene Sukandar
Nama Irene Sukandar sendiri sudah tak asing di dunia catur nasional hingga internasional. Pemilik nama lengkap Irene Kharisma Sukandar ini adalah seorang pecatur putri andalan Indonesia yang lahir di Jakarta, 7 April 1992.
Ia telah berkiprah di dunia catur sejak usianya baru 10 tahun. Bahkan di usianya yang baru 10 tahun, ia berhasil menjadi juara 3 di Kejuaraan Catur Asean 2002 yang dilangsungkan di Singapura.
Di usia 11 tahun, Irene pun kembali menunjukkan taringnya di dunia catur Internasional. Tak hanya menjuarai catur di tingkat Asia Tenggara saja, Irene pun berhasil menjadi juara di pertandingan catur tingkat dunia.
Baca: 10 Foto Terbaik Wulan Guritno di Labuan Bajo
Gelar yang diraih Irene di usia 11 tahun di antara lain Juara 4 KU 10 tahun Kejuaraan Catur ASEAN di Malaysia 2003, Dua medali perak pada SEA Games Vietnam 2003, dan Peringkat ke-9 Kejuaraan Dunia Junior di Yunani 2003, serta Medali perak Olimpiade Catur papan tiga di Spanyol 2003.
Tak berhenti di situ saja, Irene pun tumbuh dewasa dan semakin menguasai dunia catur. Semakin dewasa, prestasi yang diraihnya pun semakin banyak.
Irene bahkan menjadi pecatur wanita Indonesia pertama yang mendapatkan gelar Women Grandmaster Internasional. Ia meraih gelar Women Grandmaster pada Desember 2008 dan selanjutnya ia juga meraih gelar International Master pada 2014.
Irene Sukandar juga memperkuat tim Indonesia pada peerhelatan Sea Games 2019 yang digelar di Filipina. Tak sekedar memperkuat, Irene bahkan berhasil membawa pulang medali emas dalam kategori Fischer Random.