Penulis: Narareba

Babadotan (Cissampelos pareira) adalah tanaman obat tradisional yang telah digunakan selama berabad-abad untuk mengobati berbagai penyakit. Tanaman ini mengandung berbagai senyawa bioaktif, termasuk alkaloid, flavonoid, dan saponin, yang memiliki sifat antioksidan, anti-inflamasi, dan antibakteri.

Siklus hidup babadotan atau Cissampelos pareira diawali dari biji. Biji berkecambah menjadi bibit muda, lalu tumbuh menjadi tanaman dewasa yang merambat setinggi 1-2 meter. Tanaman ini memiliki batang berkerut, daun berbentuk jantung, dan bunga kecil berwarna putih kehijauan. Setelah penyerbukan, bunga berkembang menjadi buah berbentuk bulat berwarna hitam dengan diameter 5-8 mm. Biji yang dihasilkan dari buah ini kemudian jatuh dan memulai siklus hidup baru.

“Panduan Praktis Menanam Babadotan (Cissampelos pareira)” adalah sebuah buku panduan yang berisi tentang cara menanam babadotan (Cissampelos pareira) dengan praktis dan mudah dipahami. Buku ini sangat bermanfaat bagi petani atau masyarakat umum yang ingin membudidayakan tanaman babadotan.

Babadotan (Cissampelos pareira) merupakan tanaman obat yang banyak ditemukan di daerah tropis, termasuk Indonesia. Tanaman ini dikenal dengan berbagai nama daerah, seperti akar patah tulang, kembang babi, dan tulang anjing. Babadotan memiliki khasiat obat yang beragam, seperti antiinflamasi, analgesik, dan antibakteri.