KitabKejadian

Saya selalu ingat dengan tanggal dan komitmen yang saya buat di hari ini, serta tuduhan pengkhianatan yang dua tahun sebelumnya harus saya tanggung karena kematian kakak sulung Nara Reba Manggarai, Lawe. Nara Reba Resmi Diuncurkan: meloncat lebih tinggi!

Saya percaya bahwa kita semua memiliki keinginan tulus di dalam hati kita – yaitu ingin dicintai dan mencintai secara utuh di dalam hidup ini. Kita selalu menjalani hidup ini dengan selalu mencoba untuk memberi dan menerima cinta. Tetapi nyata kita malah seringkali luput memperhatikan tanda-tanda (cinta) di sepanjang hidup kita. – Jean Haner.

Saya sedang menunggu jam di dinding kamar menunjukkan pukul 00.01 WIB, saat hari berganti Senin, saat bulan berganti April. Ya, tinggal dua puluh menit lagi untuk menunggu sebuah lembaran kehidupan yang baru dibuka: Senin, 1 April 2013.

Memang, bantal dan kasur harusnya sudah dijinakkan dari tadi, mengingat besok pagi-pagi mesti berangkat ke Bekasi. Tetapi, tidak.Satu April 2013 adalah tanggal yang istimewa: tanggal di mana http://nara-reba.blogspot.com/ resmi diluncurkan.

Salah satu bukti keseriusan sejak awal untuk mengurus dan menjaga kelangsungan hidup Blog Nara Reba adalah dengan meluncurkannya secara resmi setelah pukul 00.001 di hari pertama dalam minggu pertama bulan keempat duaribu tigabelas. Itu yang saya batinkan sejak awal Maret kemarin.

Kematian dan kehilangan blog Lawe selama lebih dari dua tahun, mengarah pada satu kesimpulan: setiap BLOG AKAN MATI jika penulisnya TIDAK SERIUS SEJAK AWAL.

Saya berusaha untuk tidak mengulanginya, lagi. Semoga kedepannya, jika penyakit ‘enggan menulis’  kambuh lagi, saya selalu ingat dengan tanggal dan komitmen yang saya buat di hari ini, serta tuduhan pengkhianatan yang dua tahun sebelumnya harus saya tanggung karena kematian kakak sulung Nara Reba: Lawe.

Artikel SebelumnyaLawe – Patah Tumbuh Hilang Berganti
Artikel BerikutnyaPara Pekerja di Kebun Apel de Mori