Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest YouTube
    Narareba.com
    • Beranda
    • Peristiwa
    • Narapedia
      • Tanaman
      • Karakter
    • Catatan
    • Galeri
    • Lirik
    Subscribe
    Narareba.com
    You are at:Beranda - Catatan - Manggorai dan Manggarai di Mangkassara, Sebuah Ucapan Selamat
    Catatan

    Manggorai dan Manggarai di Mangkassara, Sebuah Ucapan Selamat

    19/03/20202 Mins Read
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Email
    TomsonSabunganSilalahi
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email
    Di hari itu, kami sama-sama terjaga di pintu subuh. Di kota pantai di ujung selatan Pulau Celebes. Di saat yang lain sedang asyik-asyiknya berlayar di lautan kapuk. Di masa-masa sedang berusaha sehemat-hematnya ijinkan Rupiah keluar dari belahan dompet.

    Hari itu, hari Minggu. Kami sama-sama tidak sedang bersiap-siap ke gereja untuk mengikuti perayaan ekaristi. Bukan karena takut dihujat karena melanggar imbauan Social Distance terkait Corona Covid-19.

    Bukan. Cerita ini jauh terjadi sebelumnya; mengalir di saat kota-kota besar lain di Indonesia sudah mulai terinfeksi ‘virus Jakarta’, menutup jejalanan utama atas nama Car Free Day.

    Ke sanalah kami menuju di pagi itu. Ke jalanan utama di bibir pantai Losari.

    Jalanan, di kota yang sejak 1971 hingga 1999 secara resmi dikenal sebagai Ujung Pandang. Kota, yang menurut sahibul hikayat lebih dikenal dengan nama “Mangkassara”. Nama, yang konon berarti “Orang-orang yang memiliki sifat terbuka”.

    Sayangnya, di pagi itu dompet saya memaksa diri untuk lebih tertutup. Rupiahnya seolah mengambil jarak, membuat social distance agar tak berpindah ke lain tangan.

    Ya. Saat itu, lembaran yang tersisa tak akan cukup jika ada tambahan budget “jalan-jalan” plus “makan-makan”. Demikianlah itu menjadi satu di antara beberapa masa terberat dalam hidup. Sungguh!!

    “Tak apa, Om. Saya yang bayar,” ajaknya ke salah satu rumah makan di tepian jalan.

    Ah, ya. Kami terbiasa saling menyapa satu sama lain dengan sebutan “Om”. Bukan “Bro”. Tidak juga langsung menyebut nama.

    Betapa “Om” menegaskan “umur”, mengingat di antara sesama rekan Pengurus Pusat, kami berdua termasuk berusia “Sepuh”.

    Begitulah kami, kedua “Om”, masuk ke rumah makan khas Mangkassara itu. Menikmati hidangan sarapan yang juga khas Mangkassara.

    Juga, mulai terbuka satu sama lain, menguak jejak perjalanan, bagaimana kami bisa sama-sama terdampar di sana, hingga hari itu.

    Di sanalah Om Tomson mengurai jejak perjalanannya. Begitu membekas hingga hari ini, seolah tuturan babad di masa kecil yang diawali kata konon.

    Konon, ia pernah bergulat hebat dengan niatnya meneruskan titian jenjang pendidikan. Konon, ia pernah berpetualang mengadu gurat garis tangan di beberapa lintasan garis peta Sumatera.

    Konon, ia juga sempat coba-coba mencari peruntungan ke Pulau Dewata untuk beberapa waktu lamanya.

    Untaian kisah itu semacam tawarikh yang dituturkan dalam satu jamuan sarapan pagi. Di sudut warung, di tepian Losari.

    Tidak utuh, memang. Tetapi, cukup membuat saya menyimpan salute dan respect untuknya di kemudian hari.

    Hingga hari ini.

    Selamat ulang tahun, Tomson Sabungan Silalahi. Biarlah kita terus saling menyebut “Om”. Semoga itu adalah doa dan harapan, agar “Tanta” dan “Ponakan” disegerakan Tuhan.

    Selamat ulang tahun, Om Tomson Sabungan Silalahi

    *MamaKota. Di suatu senja di musim yang lalu.

    Narareba
    Previous ArticleBudaya Kita Adalah ‘You Are What You Hide’
    Next Article Waspada, Ini Salah Satu Modus Perdagangan Orang

    Related Posts

    Bila Perlu, Menangislah Sampai Habis

    23/02/20213 Mins Read

    Antara Pilihan Hidup dan Seni Membaca Takdir

    16/02/20213 Mins Read

    Jika Tulisan Tanganmu Mirip Sekumpulan Cacing Menari

    14/02/20212 Mins Read
    Terpopuler

    Situs Terkenal Yang Diresmikan Pada Tanggal 10 Februari

    Rahasia Nutrisi Bawang Sabrang: Temuan dan Wawasan Menakjubkan

    Kandungan Nutrisi Kacang Bogor yang Menjanjikan untuk Kesehatan

    Rahasia Pemupukan Desmodium Gyrans yang Menakjubkan: Panduan Penting untuk Tanaman Hias yang Subur

    © 2025 Narareba.com
    • About
    • T.O.S.
    • Privacy
    • Contact

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.