SeputaranTimbaAirdanKupasBawang
Betul. Sebagian ingatan masa kecil adalah cerita tentang ‘timba air’ di ‘keran paroki’: di rumah untuk kebutuhan harian, di sekolah untuk kegiatan ‘selaber’ kelas.

Di situ ada pelajaran budaya antri, belajar sabar. Latihannya setiap hari. Pagi dan sore; mengekor di belakang puluhan ‘jerigen’ yang menunggu diisi air.

Kadang aliran airnya selancar tagihan listrik. Kadang juga cuma keluar sedikit-sedikit, seperti kencing musang di musim kemarau.

Di seputaran keran air itulah Lambe Turah 90-an berjaya: pakar gosip dan entertainment.

Ya, ada dua momen gosip paling ‘pas’ di masa-masa itu. Momen timba air saban pagi dan momen masak-masak saat ada hajatan.

Konon, grup bapak-bapak punya jokes tersendiri soal momen ‘urus bawang’: bahwa 5 persennya kupas bawang, 95 persennya kupas nama baik orang.

Entah benar atau tidak.

Seputaran Timba Air dan Kupas Bawang

Artikel SebelumnyaMenerima: Ada Apanya atau Apa Adanya?
Artikel BerikutnyaNasihat: Antara Jaga Diri dan Bela Diri